Rabu, 19 November 2008

Pagi yang istimewa di kereta (renungan)

Hari Rabu lalu, seperti biasa saya naik kereta ekonomi Jakarta-Depok dari stasiun Sawah Besar, sambil menunggu kereta datang, saya mencari kursi yang masih kosong di peron tunggu, ada beberapa pilihan tempat dan saya pilih duduk di sebelah seorang bapak (usianya sekitar 60an) karena yang lainnya dekat dengan orang yang merokok dan saya menghindari kursi tersebut. Tidak lama setelah saya duduk, bapak tersebut menyapa "pramukanya murid atau guru?"
mendengar pertanyaan itu saya tersenyum dan menjawab "guru", rupanya bapak ini menyapa karena melihat saya memakai pakaian pramuka. Sang bapak kemudian melanjutkan dengan cerita bahwa dia seorang pramuka tanpa pensiun, kegiatan pramuka merupakan hobi dan jiwanya, pengalamannya malang melintang ke dalam dan luar negeri mengikuti acara Jambore, dia juga menceritakan latar belakangnya sebagai seorang pensiunan pimpinan Pertamina dan cerita lainnya mengalir begitu saja. Terlihat sekali beliau merasa nyaman bercerita dengan saya, dan yang saya lakukan hanyalah menjadi seorang pendengar yang baik dan mencoba belajar dari pengalamannya.

Kereta pun datang dan obrolan kami berlanjut di dalam kereta, semakin lama semakin banyak ilmu yang dapat saya ambil dan cerita bukan lagi sekedar cerita, tapi sudah berubah menjadi sebuah nasehat panjang dan renungan. Diantara beberapa ceritanya dia meminta saya sebagai seorang guru untuk bisa melatih disiplin dan kemandirian kepada murid karena itu akan menjadi sebuah dasar bagi setiap anak dalam kehidupannya, dan penerapan yang baik akan menjadikan sebuah karakter bagi anak, karena salah satu kendala bangsa ini adalah kurang disiplin dan kurang mandiri, terlalu banyak bergantung pada orang dan tidak menyadari kemampuan yang dimiliki.

Beliau juga menceritakan tentang Pertamina yang terkenal korupsinya, dan mengenai hal ini beliau menceritakan tindakan yang pernah beliau ambil dalam menangani pekerja yang berada di bawah pimpinannya atau mencoba mengingatkan rekan pimpinan lainnya dengan sebuah nasehat yang menurut saya cukup simple. Beliau mengatakan sebuah ayat Al Qur'an yang intinya bahwa Allah menciptakan manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya. Berdasarkan hal tersebut, maka setiap tindakan kita adalah sebuah ibadah yang ditujukan kepada Allah dan jika kita merasa hal tersebut adalah baik maka teruskan saja tindakan kita karena kelak Allah yang akan menilainya dan memberikan ganjarannya. Beliau bercerita bahwa itu salah satu caranya mengingatkan teman-teman di Pertamina " kalau korupsi itu adalah ibadah bagimu, maka lanjutkanlah dan nikmatilah karena kelak Allah akan membalasnya". Rupanya cara tersebut cukup efektif karena mereka jadi berfikir dan menggunakan hatinya. Mendengar cerita tersebut saya jadi berpikir kembali akan semua hal yang telah saya lakukan, semoga hal-hal baik yang telah saya lakukan adalah ibadah dan amalan baik bagi saya dan Allah ridho dan memberikan yang terbaik pula pada saya. amin.

Walaupun sudah cukup panjang beliau bercerita, kami belum saling mengenal, dan saya memberanikan diri berkenalan dan meminta no.telponnya, selanjutnya percakapan dua arah seputar keluarga dan pekerjaan saya. Tanpa terasa, kereta tiba di stasiun Depok dan percakapan kami pun harus di akhiri dan berpisah karena arah tujuan kami berbeda.
Sepanjang perjalanan ke sekolah saya bersyukur karena masih ada orang-orang bijak seperti beliau dan juga bersyukur karena melalui bapak itu Allah telah mengingatkan saya kembali akan tujuan hidup di dunia ini yaitu untuk beribadah kepada Allah. Semoga saya dapat selalu melakukan yang terbaik dan Allah memberikan ridho-Nya.amin.

Well, belajar itu memang sepanjang waktu dan kita dapat belajar di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja, bahkan dari orang yang tidak kita kenal. Di kereta api yang kumuh dan sesak pun Allah tetap memberikan limpahan rahmat dan ilmu-Nya...semoga kita semua bisa selalu mengambil hikmah dari setiap peristiwa dan menjadi orang-orang yang bijak.

RR

2 komentar:

Anonim mengatakan...

nice posting. katanya tidak bisa nulis? ini mah seperti penulis kolom republika. bahasanya mengalir dan enak dibaca. Ngomong-ngomong buat tulisan yang know-how nya ya bu? You have just gave someone else something usefull. Keep writing will u?

Bundanya ZnZ mengatakan...

endahslim berkata...

setuju loh. tulisannya enak dibaca, mengalir dan luar biasanya adalah mengandung refleksi jadi kita yang baca menjadi diingatkan. terima kasih teman telah mau berbagi...